Selasa, 15 Oktober 2019

Latar belakang munculnya Nasionalisme Indonesia




Latar belakang munculnya nasionalisme Indonesia



     Hi guys!!! Welcome to the Chimie blog "Learning History is more fun!!!". Has it not been updated for a long time, does the reader miss Chimie? No? OK, only Jimin is missing, Hhaha.  Today we will discuss  "Latar belakangnya munculnya nasionalisme di Indonesia".  Nah, nasionalisme itu sendiri memiliki arti ingin menciptakan dan mewujudkan cita-cita negara nya. Pada abad ke XX semangat nasionalisme mulai berkembang di Indonesia. Semangat nasionalisme mendorong perlawanan bangsa Indonesia terhadap praktik penjajahan di Indonesia. Munculnya nasionalisme di Indonesia merupakan cerminan adanya penderitaan yang dialami akibat praktik penjajahan. Adapun faktor-faktor yang membelakangi munculnya nasionalisme Indonesia. Apa saja faktor-faktor tersebut?  Simak uraian berikut.

1. Perluasan Pendidikan

    Politik kolonial yang mengeksploitasi rakyat Indonesia menimbulkan keprihatinan sebagian masyarakat Belanda. Pada 1859 Conraad Theodore van Deventer menuangkan kritikannya dalam majalah De gids berjudul Een Eereschuld atau  Debt of Honour (Utang budi / Utang kehormatan). Ia mengusulkan agar Belanda melakukan balas budi untuk bangsa Indonesia. Pada abad 1901 pemerintah Belanda menerapkan politik etis di Indonesia sebagai bentuk balas budi Belanda kepada bangsa Indonesia.


Pokok-pokok kebijakan politik etis sebagai berikut.
  1. Irigasi, yaitu pembangunan sarana pengairan untuk mengairi sawah-sawah penduduk guna membantu peningkatan kesejahteraan penduduk.
  2. Pendidikan, yaitu penyelenggaraan pendidikan bagi masyarakat pribumi agar menghasilkan sumber daya manusia yang lebih baik.
  3. Migrasi, yaitu perpindahan penduduk dari daerah yang padat (khususnya pulau jawa) ke daerah yang jarang penduduknya agar lebih merata.

   Padaawalnya pelaksanaan politik etis bertujuan memperbaiki kondisi masyarakat yang semakin terpuruk. Akan tetapi, dalam pelaksanaan politik etis lebih menguntungkan pihak Belanda. 

Berikut beberapa penyelewengan dalam pelaksanaan politik etis
  1. Irigrasi hanya bertujuan untuk tanah tanah perkebunan swasta Belanda yang subur.
  2. Pendidikan dibuka hanya untuk anak-anak pegawai negeri dan golongan yang mampu. Pada masa ini terjadi diskriminasi pendidikan yang ditandai dengan pengajaran di sekolah kelas 1 untuk anak-anak pegawai negeri dan golongan kaya dan sekolah kelas 2 untuk anak-anak pribumi pada umumnya. 
  3. migrasi hanya untuk mengirim orang orang jawa ke luar jawa bulan dijadikan buruh perkebunan dengan upah yang murah.


    Kebijakan politik etis yang paling dirasakan masyarakat Indonesia yaitu dalam bidang pendidikan. Adanya kebijakan pendidikan yang menyebabkan banyak orang Indonesia berpendidikan modern. Kondisi inilah yang mempelopori munculnya gerakan pendidikan, sosial, dan politik. Sehingga melahirkan para tokoh pemimpin pergerakan nasional di Indonesia.
   Politik etis juga mengubah pandangan dalam politik kolonial. Kondisi tersebut menyebabkan banyak pemerintah Belanda tidak menganggap Hindia Belanda sebagai wingewest (daerah yang menguntungkan). Pemerintah Belanda mulai beranggapan Hindia Belanda perlu dikembangkan sehingga dapat memenuhi keperluannya dan mengkatkan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, pemerintah Belanda mulai mendirikan sekolah sekolah di Hindia Belanda. Selain itu juga, muncul sekolah sekolah swasta yang didirikan oleh organisasi sosial dan keagamaan.
   Pendidikan merupakan investasi (penanaman modal sehingga mendapatkan keuntungan) masa depan. Melalui pendidikan tertanam pengetahuan dan kesadaran Nasionalisme bangsa Indonesia. Pada awal abad XX masyarakat Indonesia mendapatkan kesempatan berpendidikan yang semakin tinggi. Sehingga menumbuhkan semangat nasionalisme. Melalui pendidikan, terjadi transformasi ide dan pemikiran yang mendorong semangat pembaruan dalam masyarakat. Semangat pembaruan ini yang mendorong munculnya semangat nasionalisme Indonesia.

2. Kekalahan Perjuangan di Berbagai Daerah
   
      Sebelum abad XXI  perjuangan masih bersifat kedaerahan menjadi penyebab kegagalan perjuangan bangsa Indonesia. Mulai abad ke XX juga pola perjuangan bangsa perjuangan mulai berubah dan sifat kedaerahan juga mulai dihapuskan.
      Pada massa sekarang masyarakat Indonesia telah menemukan identitas kebangsaan sebagai pengikat perjuangan bersama. Paham nasionalisme menjadi sarana perjuangan yang kuat yang diikrarkannya Sumpah Pemuda pada 28 October 1928.

3. Rasa Senasib Sepenanggungan

    Pada awal abad XX kolonialisme telah berhasil menyatukan wilayah Hinddia Belanda menjadi kesatuan politik, hukum, dan pemerintah. Perluasan wilayah Indonesia mempengaruhi politik, ekonomi, hukum, dan sosial. Dari situ muncul perasaan kebersamaan rakyat Indonesia sebagai bangsa terjajah. Hal ini yang mendorong semangat persatuan untuk mengusir penjajah di Indonesia.

4. Perkembangan Organisasi Etnik, Kedaerahan, dan Keagamaan
Dimulai pada awal abad ke XX, sejak bangsa Indonesia menyadari pentingnya perjuangan bersama seluruh unsur bangsa. Perjuangan pada abad ke XX dilakukan melalui organisasi politik, pendidikan dan ekonomi. Perkembangan pergerakan nasional Indonesia dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor dari dalam(intern) dan faktor dari luar(ekstern).


Faktor dari dalam (Intern)
(1) Penderitaan rakyat yang berkepanjangan
(2) Lahirnya golongan terpelajar
(3) Mengenang kejayaan masa lampau yang gemilang (kerajaan Sriwijaya dan Majapahit)

Faktor dari luar  (Ekstern)
(1) Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905
(2) Kebangkitan nasional negara-negara tetangga seperti India, Philipina, Cina, dan Turki
(3) Masuknya paham-paham baru seperti nasionalisme dan demokrasi.


-)Pergerakan Nasional yang bersifat keagamaan
    1) Muhammadiyah
 Muhammadiyah merupakan organisasi keagamaan yang bersifat nonpolitik. Didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912. Tujuan dibentuknya adalah untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam.
     2) Persatuan Islam (Persis)
 Merupakan organisasi islam modern yang bersifat nonpolitik. Persis didirikan di Bandung pada 12 September 1923. Tokoh pendiri organisasi ini ialah K.H.Zamzam. dalam pergerakannya, organisasi ini lebih berorieentasi pada perjuangan dan dakwah. Paham yang dianut oleh organisasi ini mengadopsi paham perkembangan islam yang telah disebarkan oleh Muhammad Abduh.
    3) Nadhatul Ulama
 Didirikan di Surabaya pada 1 Januari 1926. Tokoh pendiri NU ialah K.H.Hasyim Ashari. Organisasi ini bertujuan menegakkan ajaran islam dan menerapka hukum Islam dalam masyarakat.
Perkembangan Pergerakan Nasional Yang Bersifat Etnik, Kedaerahan, Keagamaan dan Terbentuknya Nasionalisme di Indonesia

Kaum-kaum intelektual Indonesia era pergerakan nasional
-) Pergerakan Nasional yang bersifat kedaerahan
    1) Paguyuban Pasundan
 Paguyuban Pasundan didirikan di Jakarta pada 1914. Organisasi ini bertujuan menjaga adat istiadat di tanah Pasundan dan memajukan pendidikan masyarakat Sunda dengan mendirikan sekolah-sekolah. Paguyuban Pasundan dipimpin oleh Otto Iskandardinata yang sangat aktif dalam mengkritik kebijaksanaan pemerintah kolonial.
   2) Tri Koro Darmo
 Organisasi ini didirikan di Jakarta pada 7 Maret 1915 oleh Satiman Wirjosanjoyo, Kadarman, dan SunardiTri Koro Darmo berarti tiga tujuan mulia, yaitu sakti, budi, dan bakti. Kegiatan yang dilakukan mencakup bidang pendidikan, kesenian, dan kepanduan. Dalam perkembangannya, organisasi ini diubah menjadi Jong Java pada 1918.
   3) Jong Sumatranen Bond
 Jong Sumatranen Bond didirikan di Jakarta oleh para pelajar dari Sumatra yang menuntut ilmu di Jakarta. Organisasi ini didirikan pada 9 Desember 1917 dengan tujuan mempererat tali persaudaraan antara para pelajar Sumatra yang belajar di Jakarta, juga bertujuan untuk meningkatkan minat para pelajar Sumatra agar mempelajari budayanya sendiri. Tokoh tokoh yang bergabung dalam organisasi ini adalah Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, dan Mohammad Yamin.
   4) Serikat  Ambon
 Didirikan oleh A.J.Patty pada 9 Mei 1918 dengan tujuan meningkatkan pendidikan untuk orang Ambon. Ia sangat aktif dalam mengkampanyekan organisasi sehingga ditangkap dan diasingkan ke Flores. Dengan tertangkapnya A.J.Patty, perjuangannya dilanjutkan oleh Mr.Latuharhary. Ia memiliki cita-cita perjuangan yang sama dengan A.J.Patty.
   5) Jong Minahasa
 Merupakan kelanjutan organisasi dari Rukun Minahasa. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan memupuk rasa nasionalisme dan mempererat persaudaraan antar pelajar Sulawesi. Jong Minahasa didirikan oleh Sam Ratulangi dan Dr. Tumbelaka pada 24 April 1919.
   6) Timorsch Verbond
 Merupakan perkumpulan masyarakat Timor pada zaman hindia belanda. Perkumpulan ini didirikan pada September 1921 oleh J.W.Ammalo. Anggotanya berasal dari kalangan militer, parapegawai negeri, dan para pegawai raja raja pribumi. Perkumpulan ini didirikan dengan tujuan memajukan bidang ekonomi, bidang sosial, dan kebudayaan masyarakat Timor. Dalam perkembagannya, organisasi ini berubah menjadi organisasi poolitik yang menentang penjajahan.

-) Pergerakan Nasional yang bersifat Kebangsaan
    1) Budi Utomo
 Merupakan organisasi pergerakan nasional yang pertama yang didirikan pada 20 Mei 1908. Budi Utomo didirikan oleh para mahasiswa STOVIA, seperti Soetomo, Gunawan, Cipto Mangunkusumo,  dan R.T. Ario Tirtokusumo. Budi Utomo termasuk kedalam organisasi yang moderat, banyak aggotanya  yang duduk dalam Volksraad. Organisasi ini banyak bergerak dibidang sosial, ekonomi,dan pendidikan.

    2) Sarekat Islam
 Merupakan organisasi masa pertama yang memiliki keanggotaan yang banyak di Indonesia. Sarekat Islam  merupakan kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi di Solo pada akhir 1950. SDI berubah menjadi Sarekat Islam pada 1912 setelah Oemar Said Tjokroaminoto masuk menjadi anggota sekaligus pengurus.
Tujuannya mencapai kemajuan rakyat melalui jalan persaudaraan, persatuan dan tolong menolong diantara para anggotanya.
    3) Indische Partij
 Organisasi ini didirikan oleh keturunan Indo (campuran Indonesia dan Belanda) serta kaum nasionalis pribumi. Pendirinya ialah E.F.E.Douwes Dekker pada tanggal 25 Desember 1912. Ia bekerja sama dengan dua orang nasionalis lainnya, yaitu Tjipto Mangunkusumo dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara), ketiga tokoh ini dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai. Tujuan dari Indische Partij yaitu membangunkan patriotisme semua ”Indiers” terhadap tanah air. Juga untuk mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka. Paham kebangsaan partai ini juga diikuti oleh organisasi lain, seperti Perhimpunan Indonesia, dan Partai Nasional Indonesia.
    4) Perhimpunan Indonesia
 Pada tahun 1908 di Negeri Belanda berdirilah organisasi para mahasiswa Indonesia yang belajar di sana. Semula organisasi ini bernama Indische vereeniging. Pendirinya antara lain Sultan Kesayangan dan R.N. Noto Suroto. Tujuan yang ingin dicapai organisasi ini adalah untuk memajukan kepentingan bersama dari orang-orang yang berasal dari Indonesia di Negeri Belanda. Dan kemudian, untuk menunjukkan ke-Indonesiaannya, organisasi Indische vereeniging berubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia pada 3 Februari 1925.
   5) Organisasi Pemuda dan Pelajar
 Pada masa pergerakan nasional, para pemuda terpelajar mengambil peranan yang sangat penting. Mereka mendirikan perkumpulan atau organisasi kepemudaan, baik yang bersifat kedaerahan maupun nasional. Tujuannya untuk melindungi kepentingan mereka serta menumbuhkan semangat kebangsaan.
    Beberapa organisasi pemuda yang lahir pada awal abad ke XX  yaitu :
a) Perkumpulan pasundan
b) Tri koro dharmo (tiga tujuan mulia)
c) Jong java
d) Sarekat sumatera ( Jong Sumatranen Bond )
e) Jong Minahasa
f) Sarekat Ambon
g) Timorsch Verbond
h) Kaum Betawi
i) Jong Islamieten Bond
j) Organisasi Kepanduan
     Selain di bidang sosial dan politik, para pemuda nasionalis juga tergabung dalam organisasi kepanduan. Organisasi ini melatih para anggotanya menjadi pemuda yang sportif, disiplin, dan cinta tanah air.
     6) Partai Komunis Indonesia
 Partai ini Didirikan tahun 1924 untuk menampung kaum nasionalis yang ingin meperhatikan dan memperjuangkan kaum buruh dan rakyat jelata yang nasibnya sangat buruk pada masa penjajahan.
     7) Partai Nasional Indonesia
 Tujuan untuk menegakkan kemerdekaan juga dilakukan oleh Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada 4 Juli 1927. Partai ini didirikan oleh golongan pelajar yang bergabung dalam Algemeene Studie Club Bandung yang dipimpin oleh Ir. Soekarno. Selain prinsip untuk mencapai Indonesia merdeka, partai ini juga bersifat nonkooperatif dan marhaenisme.
    8) Partai Indonesia (Partindo)
 Setelah PNI dibubarkan, semangat pergerakan nasional terus menggelora. Sebagian pengurus PNI segera mendirikan Partai Indonesia yang dipimpin Mr.Sartono.  Adapun sebagian anggota PNI  lainnya yang tidak bergabung dengan Partindo segera mendirikan PNI Baru. Selain dua partai tersebut, lahir juga PNI Pendidikan di Yogyakarta pada Agustus 1932.
   9) Gabungan Politik Indonesia
 GAPI didirikan pada Mei 1939 atas prakarsa Moh Husni Thamrin. Pendirian GAPI dilakukan setelah Petisi Sutardjo yang disampaikan pada 1936 ditolak oleh Ratu Belanda pada November 1938. GAPI merupakan organisasi gabungan dari Parindra, Gerindo, Persatuan Minahasa, Paguyuban Pasundan, PSII, dan PNI baru. Tuntunan utama GAPI adalah Indonesia Berparlemen yaitu 1 Parlemen yang dipilih oleh, dari, dan untuk rakyat Indonesia. Gencarnya tuntunan GAPI ini mendorong pemerintah kolonial Belanda pada 14 September 1940 membentuk komisi Visman yang bertugas menyelidiki sejauh mana kehendak rakyat dengan perubahan pemerintah.Namun demikian, jawaban komisi ini adalah bahwa bangsa indonesia masih ingin tetap berada dalam ikatan dengan kerajaan belanda.

    Jadi gitu ya latar belakang munculnya nasionalisme di Indonesia. Sekian dari Chimie pacarnya Jimin BTS, see u next time guyssss~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latar belakang munculnya Nasionalisme Indonesia

Latar belakang munculnya nasionalisme Indonesia      Hi guys!!! Welcome to the Chimie blog "Learning History is more fun!!!&qu...