Selasa, 15 Oktober 2019

Latar belakang munculnya Nasionalisme Indonesia




Latar belakang munculnya nasionalisme Indonesia



     Hi guys!!! Welcome to the Chimie blog "Learning History is more fun!!!". Has it not been updated for a long time, does the reader miss Chimie? No? OK, only Jimin is missing, Hhaha.  Today we will discuss  "Latar belakangnya munculnya nasionalisme di Indonesia".  Nah, nasionalisme itu sendiri memiliki arti ingin menciptakan dan mewujudkan cita-cita negara nya. Pada abad ke XX semangat nasionalisme mulai berkembang di Indonesia. Semangat nasionalisme mendorong perlawanan bangsa Indonesia terhadap praktik penjajahan di Indonesia. Munculnya nasionalisme di Indonesia merupakan cerminan adanya penderitaan yang dialami akibat praktik penjajahan. Adapun faktor-faktor yang membelakangi munculnya nasionalisme Indonesia. Apa saja faktor-faktor tersebut?  Simak uraian berikut.

1. Perluasan Pendidikan

    Politik kolonial yang mengeksploitasi rakyat Indonesia menimbulkan keprihatinan sebagian masyarakat Belanda. Pada 1859 Conraad Theodore van Deventer menuangkan kritikannya dalam majalah De gids berjudul Een Eereschuld atau  Debt of Honour (Utang budi / Utang kehormatan). Ia mengusulkan agar Belanda melakukan balas budi untuk bangsa Indonesia. Pada abad 1901 pemerintah Belanda menerapkan politik etis di Indonesia sebagai bentuk balas budi Belanda kepada bangsa Indonesia.


Pokok-pokok kebijakan politik etis sebagai berikut.
  1. Irigasi, yaitu pembangunan sarana pengairan untuk mengairi sawah-sawah penduduk guna membantu peningkatan kesejahteraan penduduk.
  2. Pendidikan, yaitu penyelenggaraan pendidikan bagi masyarakat pribumi agar menghasilkan sumber daya manusia yang lebih baik.
  3. Migrasi, yaitu perpindahan penduduk dari daerah yang padat (khususnya pulau jawa) ke daerah yang jarang penduduknya agar lebih merata.

   Padaawalnya pelaksanaan politik etis bertujuan memperbaiki kondisi masyarakat yang semakin terpuruk. Akan tetapi, dalam pelaksanaan politik etis lebih menguntungkan pihak Belanda. 

Berikut beberapa penyelewengan dalam pelaksanaan politik etis
  1. Irigrasi hanya bertujuan untuk tanah tanah perkebunan swasta Belanda yang subur.
  2. Pendidikan dibuka hanya untuk anak-anak pegawai negeri dan golongan yang mampu. Pada masa ini terjadi diskriminasi pendidikan yang ditandai dengan pengajaran di sekolah kelas 1 untuk anak-anak pegawai negeri dan golongan kaya dan sekolah kelas 2 untuk anak-anak pribumi pada umumnya. 
  3. migrasi hanya untuk mengirim orang orang jawa ke luar jawa bulan dijadikan buruh perkebunan dengan upah yang murah.


    Kebijakan politik etis yang paling dirasakan masyarakat Indonesia yaitu dalam bidang pendidikan. Adanya kebijakan pendidikan yang menyebabkan banyak orang Indonesia berpendidikan modern. Kondisi inilah yang mempelopori munculnya gerakan pendidikan, sosial, dan politik. Sehingga melahirkan para tokoh pemimpin pergerakan nasional di Indonesia.
   Politik etis juga mengubah pandangan dalam politik kolonial. Kondisi tersebut menyebabkan banyak pemerintah Belanda tidak menganggap Hindia Belanda sebagai wingewest (daerah yang menguntungkan). Pemerintah Belanda mulai beranggapan Hindia Belanda perlu dikembangkan sehingga dapat memenuhi keperluannya dan mengkatkan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, pemerintah Belanda mulai mendirikan sekolah sekolah di Hindia Belanda. Selain itu juga, muncul sekolah sekolah swasta yang didirikan oleh organisasi sosial dan keagamaan.
   Pendidikan merupakan investasi (penanaman modal sehingga mendapatkan keuntungan) masa depan. Melalui pendidikan tertanam pengetahuan dan kesadaran Nasionalisme bangsa Indonesia. Pada awal abad XX masyarakat Indonesia mendapatkan kesempatan berpendidikan yang semakin tinggi. Sehingga menumbuhkan semangat nasionalisme. Melalui pendidikan, terjadi transformasi ide dan pemikiran yang mendorong semangat pembaruan dalam masyarakat. Semangat pembaruan ini yang mendorong munculnya semangat nasionalisme Indonesia.

2. Kekalahan Perjuangan di Berbagai Daerah
   
      Sebelum abad XXI  perjuangan masih bersifat kedaerahan menjadi penyebab kegagalan perjuangan bangsa Indonesia. Mulai abad ke XX juga pola perjuangan bangsa perjuangan mulai berubah dan sifat kedaerahan juga mulai dihapuskan.
      Pada massa sekarang masyarakat Indonesia telah menemukan identitas kebangsaan sebagai pengikat perjuangan bersama. Paham nasionalisme menjadi sarana perjuangan yang kuat yang diikrarkannya Sumpah Pemuda pada 28 October 1928.

3. Rasa Senasib Sepenanggungan

    Pada awal abad XX kolonialisme telah berhasil menyatukan wilayah Hinddia Belanda menjadi kesatuan politik, hukum, dan pemerintah. Perluasan wilayah Indonesia mempengaruhi politik, ekonomi, hukum, dan sosial. Dari situ muncul perasaan kebersamaan rakyat Indonesia sebagai bangsa terjajah. Hal ini yang mendorong semangat persatuan untuk mengusir penjajah di Indonesia.

4. Perkembangan Organisasi Etnik, Kedaerahan, dan Keagamaan
Dimulai pada awal abad ke XX, sejak bangsa Indonesia menyadari pentingnya perjuangan bersama seluruh unsur bangsa. Perjuangan pada abad ke XX dilakukan melalui organisasi politik, pendidikan dan ekonomi. Perkembangan pergerakan nasional Indonesia dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor dari dalam(intern) dan faktor dari luar(ekstern).


Faktor dari dalam (Intern)
(1) Penderitaan rakyat yang berkepanjangan
(2) Lahirnya golongan terpelajar
(3) Mengenang kejayaan masa lampau yang gemilang (kerajaan Sriwijaya dan Majapahit)

Faktor dari luar  (Ekstern)
(1) Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905
(2) Kebangkitan nasional negara-negara tetangga seperti India, Philipina, Cina, dan Turki
(3) Masuknya paham-paham baru seperti nasionalisme dan demokrasi.


-)Pergerakan Nasional yang bersifat keagamaan
    1) Muhammadiyah
 Muhammadiyah merupakan organisasi keagamaan yang bersifat nonpolitik. Didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912. Tujuan dibentuknya adalah untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam.
     2) Persatuan Islam (Persis)
 Merupakan organisasi islam modern yang bersifat nonpolitik. Persis didirikan di Bandung pada 12 September 1923. Tokoh pendiri organisasi ini ialah K.H.Zamzam. dalam pergerakannya, organisasi ini lebih berorieentasi pada perjuangan dan dakwah. Paham yang dianut oleh organisasi ini mengadopsi paham perkembangan islam yang telah disebarkan oleh Muhammad Abduh.
    3) Nadhatul Ulama
 Didirikan di Surabaya pada 1 Januari 1926. Tokoh pendiri NU ialah K.H.Hasyim Ashari. Organisasi ini bertujuan menegakkan ajaran islam dan menerapka hukum Islam dalam masyarakat.
Perkembangan Pergerakan Nasional Yang Bersifat Etnik, Kedaerahan, Keagamaan dan Terbentuknya Nasionalisme di Indonesia

Kaum-kaum intelektual Indonesia era pergerakan nasional
-) Pergerakan Nasional yang bersifat kedaerahan
    1) Paguyuban Pasundan
 Paguyuban Pasundan didirikan di Jakarta pada 1914. Organisasi ini bertujuan menjaga adat istiadat di tanah Pasundan dan memajukan pendidikan masyarakat Sunda dengan mendirikan sekolah-sekolah. Paguyuban Pasundan dipimpin oleh Otto Iskandardinata yang sangat aktif dalam mengkritik kebijaksanaan pemerintah kolonial.
   2) Tri Koro Darmo
 Organisasi ini didirikan di Jakarta pada 7 Maret 1915 oleh Satiman Wirjosanjoyo, Kadarman, dan SunardiTri Koro Darmo berarti tiga tujuan mulia, yaitu sakti, budi, dan bakti. Kegiatan yang dilakukan mencakup bidang pendidikan, kesenian, dan kepanduan. Dalam perkembangannya, organisasi ini diubah menjadi Jong Java pada 1918.
   3) Jong Sumatranen Bond
 Jong Sumatranen Bond didirikan di Jakarta oleh para pelajar dari Sumatra yang menuntut ilmu di Jakarta. Organisasi ini didirikan pada 9 Desember 1917 dengan tujuan mempererat tali persaudaraan antara para pelajar Sumatra yang belajar di Jakarta, juga bertujuan untuk meningkatkan minat para pelajar Sumatra agar mempelajari budayanya sendiri. Tokoh tokoh yang bergabung dalam organisasi ini adalah Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, dan Mohammad Yamin.
   4) Serikat  Ambon
 Didirikan oleh A.J.Patty pada 9 Mei 1918 dengan tujuan meningkatkan pendidikan untuk orang Ambon. Ia sangat aktif dalam mengkampanyekan organisasi sehingga ditangkap dan diasingkan ke Flores. Dengan tertangkapnya A.J.Patty, perjuangannya dilanjutkan oleh Mr.Latuharhary. Ia memiliki cita-cita perjuangan yang sama dengan A.J.Patty.
   5) Jong Minahasa
 Merupakan kelanjutan organisasi dari Rukun Minahasa. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan memupuk rasa nasionalisme dan mempererat persaudaraan antar pelajar Sulawesi. Jong Minahasa didirikan oleh Sam Ratulangi dan Dr. Tumbelaka pada 24 April 1919.
   6) Timorsch Verbond
 Merupakan perkumpulan masyarakat Timor pada zaman hindia belanda. Perkumpulan ini didirikan pada September 1921 oleh J.W.Ammalo. Anggotanya berasal dari kalangan militer, parapegawai negeri, dan para pegawai raja raja pribumi. Perkumpulan ini didirikan dengan tujuan memajukan bidang ekonomi, bidang sosial, dan kebudayaan masyarakat Timor. Dalam perkembagannya, organisasi ini berubah menjadi organisasi poolitik yang menentang penjajahan.

-) Pergerakan Nasional yang bersifat Kebangsaan
    1) Budi Utomo
 Merupakan organisasi pergerakan nasional yang pertama yang didirikan pada 20 Mei 1908. Budi Utomo didirikan oleh para mahasiswa STOVIA, seperti Soetomo, Gunawan, Cipto Mangunkusumo,  dan R.T. Ario Tirtokusumo. Budi Utomo termasuk kedalam organisasi yang moderat, banyak aggotanya  yang duduk dalam Volksraad. Organisasi ini banyak bergerak dibidang sosial, ekonomi,dan pendidikan.

    2) Sarekat Islam
 Merupakan organisasi masa pertama yang memiliki keanggotaan yang banyak di Indonesia. Sarekat Islam  merupakan kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi di Solo pada akhir 1950. SDI berubah menjadi Sarekat Islam pada 1912 setelah Oemar Said Tjokroaminoto masuk menjadi anggota sekaligus pengurus.
Tujuannya mencapai kemajuan rakyat melalui jalan persaudaraan, persatuan dan tolong menolong diantara para anggotanya.
    3) Indische Partij
 Organisasi ini didirikan oleh keturunan Indo (campuran Indonesia dan Belanda) serta kaum nasionalis pribumi. Pendirinya ialah E.F.E.Douwes Dekker pada tanggal 25 Desember 1912. Ia bekerja sama dengan dua orang nasionalis lainnya, yaitu Tjipto Mangunkusumo dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara), ketiga tokoh ini dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai. Tujuan dari Indische Partij yaitu membangunkan patriotisme semua ”Indiers” terhadap tanah air. Juga untuk mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka. Paham kebangsaan partai ini juga diikuti oleh organisasi lain, seperti Perhimpunan Indonesia, dan Partai Nasional Indonesia.
    4) Perhimpunan Indonesia
 Pada tahun 1908 di Negeri Belanda berdirilah organisasi para mahasiswa Indonesia yang belajar di sana. Semula organisasi ini bernama Indische vereeniging. Pendirinya antara lain Sultan Kesayangan dan R.N. Noto Suroto. Tujuan yang ingin dicapai organisasi ini adalah untuk memajukan kepentingan bersama dari orang-orang yang berasal dari Indonesia di Negeri Belanda. Dan kemudian, untuk menunjukkan ke-Indonesiaannya, organisasi Indische vereeniging berubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia pada 3 Februari 1925.
   5) Organisasi Pemuda dan Pelajar
 Pada masa pergerakan nasional, para pemuda terpelajar mengambil peranan yang sangat penting. Mereka mendirikan perkumpulan atau organisasi kepemudaan, baik yang bersifat kedaerahan maupun nasional. Tujuannya untuk melindungi kepentingan mereka serta menumbuhkan semangat kebangsaan.
    Beberapa organisasi pemuda yang lahir pada awal abad ke XX  yaitu :
a) Perkumpulan pasundan
b) Tri koro dharmo (tiga tujuan mulia)
c) Jong java
d) Sarekat sumatera ( Jong Sumatranen Bond )
e) Jong Minahasa
f) Sarekat Ambon
g) Timorsch Verbond
h) Kaum Betawi
i) Jong Islamieten Bond
j) Organisasi Kepanduan
     Selain di bidang sosial dan politik, para pemuda nasionalis juga tergabung dalam organisasi kepanduan. Organisasi ini melatih para anggotanya menjadi pemuda yang sportif, disiplin, dan cinta tanah air.
     6) Partai Komunis Indonesia
 Partai ini Didirikan tahun 1924 untuk menampung kaum nasionalis yang ingin meperhatikan dan memperjuangkan kaum buruh dan rakyat jelata yang nasibnya sangat buruk pada masa penjajahan.
     7) Partai Nasional Indonesia
 Tujuan untuk menegakkan kemerdekaan juga dilakukan oleh Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada 4 Juli 1927. Partai ini didirikan oleh golongan pelajar yang bergabung dalam Algemeene Studie Club Bandung yang dipimpin oleh Ir. Soekarno. Selain prinsip untuk mencapai Indonesia merdeka, partai ini juga bersifat nonkooperatif dan marhaenisme.
    8) Partai Indonesia (Partindo)
 Setelah PNI dibubarkan, semangat pergerakan nasional terus menggelora. Sebagian pengurus PNI segera mendirikan Partai Indonesia yang dipimpin Mr.Sartono.  Adapun sebagian anggota PNI  lainnya yang tidak bergabung dengan Partindo segera mendirikan PNI Baru. Selain dua partai tersebut, lahir juga PNI Pendidikan di Yogyakarta pada Agustus 1932.
   9) Gabungan Politik Indonesia
 GAPI didirikan pada Mei 1939 atas prakarsa Moh Husni Thamrin. Pendirian GAPI dilakukan setelah Petisi Sutardjo yang disampaikan pada 1936 ditolak oleh Ratu Belanda pada November 1938. GAPI merupakan organisasi gabungan dari Parindra, Gerindo, Persatuan Minahasa, Paguyuban Pasundan, PSII, dan PNI baru. Tuntunan utama GAPI adalah Indonesia Berparlemen yaitu 1 Parlemen yang dipilih oleh, dari, dan untuk rakyat Indonesia. Gencarnya tuntunan GAPI ini mendorong pemerintah kolonial Belanda pada 14 September 1940 membentuk komisi Visman yang bertugas menyelidiki sejauh mana kehendak rakyat dengan perubahan pemerintah.Namun demikian, jawaban komisi ini adalah bahwa bangsa indonesia masih ingin tetap berada dalam ikatan dengan kerajaan belanda.

    Jadi gitu ya latar belakang munculnya nasionalisme di Indonesia. Sekian dari Chimie pacarnya Jimin BTS, see u next time guyssss~

Minggu, 27 Januari 2019

Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

Kondisi masyarakat Indonesia pada masa penjajahan


Hello everyone Pacarnya Jimin comeback. Today I will discuss "Kondisi masyarakat Indonesia pada masa penjajahan" mungkin dari  kalian banyak yang bertanya "Apakah dalam masa penjajahan ada sistem perdagangan? bagaimana cara melakukannya?" untuk menjawab pertanyaan tersebut simaklah uraian berikut.

1.Sistem monopoli perdagangan

       

Gambar: Cengkih merupakan salah satu jenis rempah-rempah yang di monopoli Belanda


  Tahukahkamu apa hubungan antara komuditas pada gamabar diatas dengan  kebijakan monopoli perdagangan pada masa Penjajahan? Ya, komoditas pada gambar diatas merupakan hasil kekayaan alam Indonesia yang dimonopoli bangsa-bangsa barat. Apakah pengaruh monopoli bangsa bangsa Barat bagi kegiatan perdagangan Indonesia pada masa pada masa saat itu?
       Secara etimologi "monopoli" berasal dari bahasa Yunani, yaitu "monos" yang berarti sendiri dan "pilien" yang berarti penjualan. Dengan demikian, secara sederhana monopoli berarti suatu kondisi ketika hanya ada satu penjual yang menawarkan suatu barang atau jasa tertentu. Secara lebih luas monopoli dapat diartikan penguasaan pasar yang dilakukan oleh satu atau sedikit perusahaan. Bagaimana dampaknya monopoli? Bagi pelaku monopoli sistem ini sangat menguntungkan karena pelaku monopoli dapat menentukan harga beli dan harga jual. Akan tetapi, bagi produsen sistem ini sangat merugikan karena harga jual ditentukan oleh pelaku monopoli.
    Di Indonesia praktik monopoli telah berlangsung sejak masa kekuasaan VOC yang ditandai dengan kegiatan monopoli perdagangan rempah-rempah, terutama di Maluku. Dalam usahanya melaksanakan kegiatan monopoli, VOC menetapkan beberapa peraturan

Peraturan yg diterapakan:

  1. Rakyat Maluku dilarang menjual rempah-rempah selain kepada VOC.
  2. Jumlah tanaman rempah-rempah ditentukan oleh VOC.
  3. Tempat-tempat ditentukan oleh VOC.

   VOC melaksanakan pelayaran hongi agar pelaksanaan monopoli tersebut ditaati oleh rakyat. Apa sih pelayaran hongi? pelayaran hongi adalah patroli dengan perahu kora-kora yang dilengkapi senjata untuk mengawasi pelaksanaan monopoli di daerah Maluku. Selain itu, untuk mempertahankan harga rempah-rempah VOC menggunakan hak ekstirpasi. Hak ekstirpasi adalah hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah agar tidak terjadi produksi berlebih yang dapat menyebabkan harga rempah-rempah merosot.
   VOC juga melaksanakan politik memecah belah (devide at impera) untuk memperlancarkan monopoli perdagangan Indonesia. Dengan menerapkan politik memecah belah VOC berharap agar terjadi permusuhan antara kerajaan pada saat itu terjadi perang antar kerajaan maupun konflik dalam kerajaan, VOC akan mendukung salah satu belah pihak. Setelah pihak yang didukung VOC menang, VOC akan meminta balasan berupa jasa monopoli perdagangan atau penguasaan atas daerah tertentu.
   Dari monopoli perdagangan tersebut , pada masa itu menyebabkan rakyat tidak memiliki kebebasan untuk menjual hasil bumi mereka. Mereka terpaksa menjual hasil bumi hanya kepada VOC, meskipun VOC membeli hasil bumi rakyat tersebut dengan harga yang sangat rendah. Padahal jika, rakyat menjual kepada pedagang lain harga hasil bumi tersebut dapat jauh lebih tinggi.
  Masa kekuasaan VOC menjadi akar kolonialisme Belanda di Indonesia. Meskipun, VOC merupakan perusahaan dagang yang hanya bertugas mengurus masalah ekonomi dalam perkembangan . Tetapi VOC bertindak seperti sebuah negara , berbagai kebijakan dikeluarkan VOC untuk menjalankan kekuasaannya di Indonesia. Pelaksanaan kebijakan ini mendapatkan izin dari pemerintahan Belanda pemerintahan Belanda memberikan wewenang kepada VOC, untuk menjalankan kekuasaan di Indonesia wewenang itu disebut hak oktroi. Hak oktroi adalah hak istimewa yang diberikan pemerintah Belanda kepada VOC.

Isi Hak Oktroi

  1. Mencetak uang
  2. Memiliki angkatan perang
  3. Pemerintah daerah yang didudukinya
  4. Melakukan perjanjian dengan raja-raja
  5. Memonopoli perdagangan rempah-rempah
    Untuk memperluas daerah kekuasaannya VOC melakukan politik eksplanasi dengan cara perang (militer). Beberapa Gubernur jenderal seperti Antonio Van Diemen (1635-1645), Johan Maatsuyeker (1653-1678),  Rijklof van Goens (1678-1681) dan Cornelis Janzoon (1681-1684) merupakan tokoh-tokoh peletak dasar politik ekspansi VOC . *Politik ekspansi adalah politik yang bertujuan untuk memperluas daerah jajahan*
    Pada akhir abad XVII VOC mengalami kemunduran, kemunduran tersebut disebabkan beberapa faktor yaitu banyak pegawai VOC yang melakukan korupsi , banyak pegawai VOC tidak cakap, VOC sering terlibat perang yang memerlukan biaya tinggi, hutang yang melilit, serta timbulnya perlawanan di berbagai daerah . Akhirnya, pemerintah Belanda mengambil alih saham VOC dan resmi membubarkan VOC pada tanggal 31 desember 1799. Selanjutnya Indonesia berada dibawah kekuasaan pemerintahan Belanda masa kekuasaan Belanda ini disebut masa pemerintahan Hindia Belanda mulai dari periode inilah Belanda secara resmi menjalankan pemerintahan kolonial dalam arti sebenarnya.

2. Kebijakan kerja paksa



Gambar; kerja paksa pada masa kolonial Belanda

    Pemerintah Belanda melaksanakan kebijakan kerja paksa. Kerja paksa pada zaman pemerintahan Belanda disebut kerja rodi dalam pelaksanaan kerja paksa bangsa Indonesia tidak diberi fasilitas yang memadai. Mereka tidak memperoleh penghasilan yang layak, tidak diperoleh asupan makanan, dan dipaksa untuk melakukan pekerjaan yang di luar batasan-batasan kemanusiaan. Apa sih tujuan dari kerja paksa tersebut? Tujuan dari kerja paksa tersebut karena pada saat itu pemerintah Belanda sedang mengalami krisis ekonomi sehingga mereka menerapkan kebijakan kerja paksa.

Gambar: Jalur Anyer-Panarukan

  Apa hubungannya peta dengan kebijakan kerja paksa? Dalam peta diatas menunjukkan jalur anyer-panarukan jalur-jalur tersebut membentang dari anyer (Banten), Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang , Rembang, Surabaya hingga Panarukan (Jawa Timur) dengan panjang sekitar 1000 km. Pembangunan jalur tersebut merupakan kebijakan Gubernur jenderal Herman William daendels yang berkuasa pada tahun 1808-1811 pembangunan jalur anyer sampai panarukan merupakan salah satu bukti praktik kerja paksa pada masa kolonial.
    Jalur Anyer-Panaruka dibangun dengan tujuan utama untuk kepentingan militer, pemerintahan kolonial. Selain itu untuk kepentingan militer jalur tersebut digunakan sebagai penghubung kota-kota penting di pulau jawa yang merupakan penghasil berbagai tanaman ekspor. Dengan dibangun jalur tersebut proses distribusi barang dan jasa untuk kepentingan kolonial menjadi semakin cepat dan efisien.
    Pembangunan jalur anyer Panarukan dilakukan dengan tangan manusia dan melewati gunung yang terjal serta Medan yang sulit dilewati. Puluhan ribu penduduk dikerahkan secara paksa untuk membangun jalur tersebut. Mereka tidak digaji dan tidak menerima makanan yang layak akibatnya ribuan penduduk meninggal baik kelaparan maupun terserang penyakit. 
   Selain pembangunan jalur Anyer-Panaruk, bentuk praktik kerja paksa pada masa kolonial Belanda diantaranya
  1. Pembangunan pabrik senjata di Semarang dan Surabaya.
  2. Pembangunan pangkalan armada di anyer dan ujung kulon.
  3. Pembangunan benteng benteng pertahanan.
  4. Perbudakan di berbagai perusahaan tambang dan perkebunan.

3. Sistem sewa tanah

   Tahukah kamu bahwa Inggris juga pernah menjajah Indonesia? *Kalau belum tau cek dibio Chimie :v 

Sumber: Suryo Hartono
Gambar: Kebun Raya Bogor merupakan salah satu peninggalan pada masa penjajahan Inggris

   Dari gambar diatas merupakan salah satu peninggalan Inggris yang menjadi bukti kekuasaan Inggris di Indonesia. Bangsa Inggris berkuasa di Indonesia pada tahun 1811-1816. Setelah Indonesia jatuh ke tangan Inggris Gubernur jenderal  East India Coompany (EIC), Lord Minto menunjuk Thomas Stamford Raffles sebagai penguasa di Indonesia. Salah satu kebijakan yang terkenal pada masa pemerintahan Raffles adalah sistem sewa tanah atau Landrent-system atau Landelijk Stelsel.

Aturan sistem sewa tanah
  1. Petani harus menyewa tanah meskipun memiliki hak kepemilikan tanah tersebut.
  2. Harga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanah.
  3. Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai.
  4. Bagi yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala
     Dalam perkembangannya, sistem sewa tanah di anggap memberatkan rakyat . Selain itu sistem sewa tanah juga menggambarkan seolah-olah rakyat tidak memiliki tanah padahal tanah tersebut adalah milik milik rakyat Indonesia dan juga hasil sewa tanah tersebut tidak di seluruhnya digunakan untuk kemakmuran rakyat melainkan untuk kepentingan pemerintahan Inggris. 
  Pelaksanaa sistem sewa tanah di Indonesia memiliki banyak kelemahan sehingga mengalami kegagalan. 

Penyebab penyebab kegagalan pelaksanaan sistem sewa tanah di Indonesia
  1. sulit menentukan besar kecil pajak bagi pemilik tanah Karena tidak semua rakyat memiliki luas tanah yang sama.
  2. Sulit menemukan luas dan tingkat kesuburan tanah petani
  3. Keterbatasan jumlah pegawai
  4. Masyarakat desa belum mengenal sistem uang.
    Sistem sewa tanah diterapkan hampir di seluruh wilayah pulau jawa. Kecuali Batavia dan parahyangan yg merupakan daerah yang tidak menerapkan sistem sewa tanah karena hampir sebagian besar wilayah Batavia menjadi milik swasta . Sedangkan, daerah parahyangan merupakan daerah wajib tanaman kopi yang memberikan keuntungan besar bagi pemerintah.

4. Sistem Tanaman Paksa

    Pada tahun 1830 pemerintah Belanda mengalami kesulitan ekonomi karena kekosongan kas negara. Kondisi ini disebabkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan Belanda dalam menghadapi perang diponegoro (1825-1830) dan perang belgia (1830-1831). Kesulitan ekonomi tersebut Belanda mendorong pemerintahan Belanda mengeksploitasi Hindia Belanda agar memberikan keuntungan bagi Belanda .Oleh karena itu, pada 1830 pemerintah Belanda mengirimkan Johanes Van den Bosch ke Hindia Belanda sebagai gubernur jenderal. 
    Pada masa kepemimpinan di Hindia Belanda Van den Bosch menerapkan kebijakan tanam paksa atau cultuur stelsel.

Aturan dalam sistem tanam paksa
  1. sistem penduduk wajib menyerahkan seperlima lahan garapannya untuk ditanami tanaman wajib berkualitas ekspor. Misalnya nila, kopi tembakau, tebu  dan kakao.
  2. tanah yang disediakan untuk tanaman wajib dibebaskan dari pembayaran pajak tanah.
  3. Hasil panen tanaman wajib harus diserahkan kepada pemerintah kolonial.  Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak harus dibayarkan, dan dikembalikan kepada rakyat.
  4. Hasil panentenaga dan waktu diperlukan untuk menggarap tanaman wajib tidak boleh melebihi tenaga dan jumlah waktu yang diperlukan untuk menanam padi atau kurang lebih 3 bulan.
  5. Penduduk yang tidak memiliki tanah wajib bekerja selama 66 hari di perkebunan pemerintah.
  6. setiap kerusakan atau kegagalan dalam panen menjadi tanggung jawab pemerintah (jika bukan kesalahan petani).
  7. Pelaksanaan tanam paksa diserahkan sepenuhnya kepada kepala desa.

    Bagi pemerintah Belanda, kebijakan tanaman paksa memberikan banyak keuntungan. Pelaksanaan tanam paksa berhasil mengisi kekosongan kas negara . Selain itu, pemerintah memiliki anggaran untuk membangun jaringan transportasi . Akan tetapi, bagi rakyat kebijakan tanam paksa menyebabkan penderitaan. Kondisi ini terjadi karena dalam pelaksanaan tanam paksa dan penyimpangan penguasaan Belanda berlaku cultuur procenten yaitu hadiah atau pesenan bagi pejabat lokal bupati dan kepala desa selaku pelaksana tanam paksa yang dapat menyerahkan hasil tanaman lebih banyak kebijakan tersebut mengakibatkan para pejabat lokal semakin menekan rakyat sehingga beban rakyat semakin berat.

   penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan sistem tanam paksa
  1. Jata tanah yang harus diserahkan penduduk untuk tanaman ekspor melebihi seperlima dari tanah garapan.
  2. Tanah yang ditanami tanaman wajib tetap ditarik pajak.
  3. setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang telah ditentukan ternyata tidak dikembalikan kepada rakyat.
  4. petani lebih mencurahkan banyak perhatian tenaga dan waktu untuk tanaman ekspor sehingga tidak dapat mengerjakan sawah dan ladang sendiri.
  5. petani yang tidak memiliki tanah garapan harus bekerja di pabrik atau perkebunan lebih dari 66 hari atau seperlima tahun.
  6. Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab petani. 

   Penderitaan rakyat Indonesia akibat tanam paksa terlihat dari tingginya angka kematian. Tingginya angka kematian tersebut akibat adanya bencana kelaparan dan kekurangan gizi. Pada tahun 1848-1850 sekitar 9/10 penduduk grobogan meninggal akibat kelaparan karena terjadi paceklik. Dari jumlah penduduk grobogan yang berjumlah 89.000 jiwa hanya 9.000 jiwa yang mampu bertahan saat itu. Penduduk Demak yang semula berjumlah 336.000 orang hanya tersisa sebanyak 122.000 orang. Data ini belum termasuk data penduduk di daerah lain menuju menunjukkan kondisi memprihatinkan pada masa penjajahan.
 Banyaknya penyelewengan dalam pelaksanaan tanam paksa mendorong munculnya ancaman terhadap sistem tersebut. Kecaman tersebut tidak hanya dari bangsa Indonesia tetapi juga dari orang-orang Belanda orang-orang Belanda yang mengancam sistem tanam paksa antara lain Baron Van Hoevel, E.F.E  Douwes Dekker (multatuli) dan L Vitalis . Mereka menurut agar tanam paksa dihapuskan, ancaman dari berbagai pihak tersebut membuka hasil ditandatanganinya dengan penghapusan sistem tanam paksa pada tahun 1870.
  pada tahun 1870, pemerintah Belanda mengeluarkan Undang-Undang Agraria (Agrarische With). Undang-Undang tersebut mengatur prinsip-prinsip politik tanah di negeri jajahan. Undangan tersebut juga menegaskan pihak swasta dapat menyewa tanah, baik tanam pemerintah maupun tanda penduduk. Tanah milik pemerintah dapat disewakan pengusaha swasta hingga 75 tahun. Adapun tanah milik penduduk dapat disewakan selama 5 tahun, serta tanah yang dapat disewakan hingga 30 tahun.
   Selain undang-undang agraria, pemerintah Belanda mengeluarkan Undang-Undang Gula (Switch wit). Undang-Undang tersebut berisi larangan keluar Indonesia tebu harus diproses di Indonesia , pabrik gula milik pemerintah akan dihapus secara bertahap dan diambil alih oleh pihak swasta. Selanjutnya pihak-pihak swasta diberi kesempatan luas untuk mendirikan pabrik gula baru. Melalui Undang-Undang Gula ini, perusahaan-perusahaan swasta Eropa mulai berinvestasi di Indonesia di bidang perkebunan.
      Dikeluarkannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula, menyebabkan semakin banyaknya pihak swasta yang memasuki tanah jajahan di Indonesia. Mereka memaainkan peran penting dalam mengeksploitasi tanah jajahan. Tanah jajahan di Indonesia berfungsi sebagai tempat mengadakan bahan mentah, guna kepentingan industri Eropa dan di tempat penanaman modal asing tempat pemasaran barang barang hasil industri dari eropa serta penyediaan tenaga kerja yang murah.




Sekiaan dari Pacarnya Jimin , kalau ada yg salah silahkan taruh dikolom komentar
~See You Next time Guys

Kamis, 17 Januari 2019

Kedatangan Bangsa Barat KeIndonesia

    Kedatangan Bangsa Barat KeIndonesia

         Hello everyone, selamat datang diblog "Learning history is more fun". Today saya akan membahas kedatanga bangsa asing ke Indonesia. Mungkin yang kalian tau bangsa asing yang pertama keIndonesia adalah belanda, tapi bangsa yang pertama ke Indonesia adalah bangsa Portugis, untuk lebih jauh simak dengan baik


Sumber; Suryo Hartono
Gambar; Rute penjelajan bangsa barat

    Bagi bangsa Barat, dunia Timur merupakan wilayah yang asing. Akan tetapi tujuan bangsa Eropa ke dunia Timur adalah :

1.      Mencari kekayaan termasuk berdagang (Gold)
2.      Mencari kemuliaan bangsa (Glory)
3.      Menyebarkan agama (Gospel) 
      Dengan semangat yang pantang menyerah, akhirnya bangsa Barat berhasil menemukan dunia Timur. Bahkan, dalam perkembangannya mereka berhasil menjalankan praktik kolonialisme dan imperialisme. Adapun proses perjalanan perjalanan bangsa barat ke Indonesia sebagai berikut.
1.Bangsa Portugis
         Bangsa Portugis merupakan pelopor kegiatan penjelajahan samudra, keberanian para pelaut Portugis dalam penjelajahan samudra membuka jalan bagi penjelajah bangsa-bangsa Barat. Pada tahun 1487  Bartholomeus Diaz memimpin rombongan pertama, penjelajahan Portugis rombongan ini melakukan penjelajahan nya dengan menyusuri pantai barat afrika dan berhasil mencapai Tanjung Harapan pada tahun 1488. Penjelajahan berikutnya dipimpin oleh Vasco da Gama yang berhasil mencapai daratan kalikut India tahun 1497 di India bangsa Portugis membangun pangkalan dagang.
      pada 1511 bangsa Portugis berhasil menguasai malaka dan menjalankan monopoli perdagangan di bawah pemimpi Alfonso de Albuquerque tersebut mendorong bangsa Portugis berusaha menemukan daerah penghasil rempah-rempah di kepulauan Maluku. Akhirnya pada 1512 bangsa Portugis berhasil mencapai kepulauan Maluku dibawah pimpinan Anthony de abreu dan Fransisco Serrao. 
     Setelah mencapai Maluku Portugis mendirikan kantor dagang (feitoria) di daerah yang dikuasai. Dalam perkembangannya kantong perdagangan ini berubah menjadi benteng untuk mempertahankan kekuasaan di daerah-daerah yang sudah didudukinya, daerah-daerah tersebut kemudian dijadikan sebagai bagian kerajaan Portugis yang berada di sebelah lautan Portugis berhasil menguasai Maluku dengan memanfaatkan persaingan antara kerajaan Ternate dan kerajaan Tidore.
     Dalam persaingan antara kerajaan Ternate dan kerajaan tidore, Ternate meminta bantuan kepada Portugis. Portugis bersedia membantu kerajaan Ternate dengan syarat Portugis berhak memonopoli rempah rempah. Dalam perkembangannya, muncul ketegangan antara Ternate dan Portugis ketegangan tersebut terjadi karena rakyat mengalami kesulitan menjual rempah-rempah akibat monopoli Portugis.

2.Bangsa Spanyol
       Rute penjelajahan samudra bangsa spanyol berbeda dengan rute penjelajahan bangsa Portugis. Bangsa spanyol menempuh perjalanan ke arah barat menyeberangi Samudra Atlantik. Christophorus Columbus berhasil mencapai kepulauan bahama pada tahun 1492. Selanjutnya Amerigo Vespucci berhasil menemukan Amerika pada tahun 1499. 
      Dari daratan amerika bangsa spanyol melanjutkan pelayaran menyeberangi Samudra pasifik dan akhirnya mendarat di kepulauan Filipina. Bangsa Spanyol mendarat di kepulauan filipina di bawah pimpinan Ferdinand Magellan pada tahun 1519. Akan tetapi, Ferdinand Magellan tewas dalam peperangan melawan penduduk setempat akhirnya Sebastian del cano menggantikan Ferdinand Magellan untuk melanjutkan penjajahan dan berhasil mencapai kepulauan Maluku pada tahun 1521.
      Ketika Spanyol mencapai kepulauan Maluku, daerah Ternate setelah dikuasai Portugis. Kondisi tersebut menyebabkan Spanyol memilih tidore sebagai tempat berlabuh. Bangsa Spanyol disambut dengan baik oleh sultan sultan tidore yang saat itu membutuhkan bantuan untuk menghadapi Ternate. Bagi Portugis kedatangan Spanyol menjadi pesaing dalam perdagangan rempah-rempah. Persaingan tersebut menyebabkan pertempuran antara Spanyol dan Portugis. Spanyol bersama tidore menyerang Portugis yang bersekutu dengan Ternate. Akan tetapi, Spanyol dan tidore kalah dalam pertempuran tersebut dan Spanyol harus mendatangi mendatangi perjanjian saragosa pada tahun 1529. Akibat perjanjian tersebut Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan kegiatannya di Filipina.

Isi Perjanjian Saragosa: 
  1. Daerah kekuasaan dan pelayaran Portugis adalah dari Brazilia ke Timur sampai Halmahera (Maluku).
  2. Spanyol berkuasa atas Mexico ke Barat terus sampai Phillipina.
3.Bangsa Inggris
       Dalam melakukan penjelajahan samudra, bangsa Inggris mengikuti rute pelayaran bangsa Spanyol itu berlayar ke arah barat. Penjelajahan bangsa Inggris yang pertama dipimpin oleh Francis Drake dan Thomas Cavendis . Penjelajahan ini berhasil mencapai Ternate pada tahun 1580. Walaupun bahasa Inggris berhasil tiba terlebih dahulu di kepulauan nusantara pengaruhnya tidak terlalu besar seperti belanda kondisi ini disebabkan persekutuan dagang antara Inggris yaitu East India Company  (EIC) terdesak oleh Belanda. Akibatnya, Inggris himenyingkir ke India dan Asia Timur.

4.Bangsa Belanda
      Bangsa Belanda mengikuti rute pelayaran bangsa Portugis. Faktor penyebab karena banyak orang Belanda yang bekerja di pelayaran Portugis. Pedoman yang digunakan bangsa Belanda dalam melakukan penjelajahan samudra adalah buku yang berjudul itinerario naer oost ofte portugaels indien (Pedoman Perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis) karya Jan huygen Van linschoten. Buku tersebut memuat peta dan deskripsi terperinci mengenai penemuan-penemuan bangsa Portugis.
     Bangsa Belanda melakukan penjelajahan pertamanya yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Pada tahun 1596 robomongan ini berhasil mendarat di pelabuhan Banten melalui Selat Sunda. Akan tetapi ramuan ini diusir oleh penduduk setempat karena betina tidak sopan. Penolakan masyarakat banten diperkirakan juga terjadi karena hasutan Portugis.
       Pada tahun 1598 bangsa Belanda mendarat untuk kedua kalinya di Banten di bawah pemimpin Jacob van neck. Kedatangan kedua ini mendapatkan sambutan baik dari pemimpin lokal. Kondisi ini karena rombongan tersebut bersikap ramah dan menghargai masyarakat setempat. Sambutan baik masyarakat Banten semakin terlihat ketika bangsa Belanda mendirikan kantor dagang yang disebut dengan loge (loji). Selanjutnya, banyak pedagang Belanda yang datang ke Indonesia. Banyaknya pedagang Belanda yang datang ke Indonesia menyebabkan munculnya Persaingan di antara mereka sendiri. Untuk mencegah persaingan tidak sehat pada tahun 1602 belanda mendirikan Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC)/perserikatan maskapai hindia Timur. VOC merupakan gabungan dari beberapa perusahaan dagang Belanda.
       Gubernur yang pertama ialah Pieter Both. Ia menentukan pusat perdagangan VOC di Ambon, Maluku. Oleh karena jawa dipandang lebih strategis sebagai lalu lintas perdagangan, ia kemudian memindahkan pusat perdagangan VOC ke jayakarta (Jakarta). Selain itu, Belanda ingin menyingkirkan saingan mereka yaitu Portugis di Malaka.
     Pangeran Jayawikarta selaku penguasa wilayah Banten memberikan izin kepada VOC untuk mendirikan kantor perdagangan di jayakarta. Akan tetapi, pangeran jayawikarta juga memberikan izin kepada persekutuan dagang Inggris (EIC). Kebijakan tersebut menyebabkan Belanda tidak menyukai pangeran Jayawikarta. Pada tahun 1615 Jan pieterszoon Coen (J.P. Coen) diangkat sebagai jenderal kedua. Ia membujuk penguasa kerajaan Banten untuk memecat pangeran Jayawikarta. Ia juga memohon agar izin kantor EIC dicabut. Pada 31 maret 1619 keinginan VOC dikabulkan oleh raja Banten.
     Raja Banten yang mengabulkan keinginan VOC menjadi mata rantaian kekuasaan VOC dan Belanda pada masa berikut. VOC leluasa melakukan kegiatan karena diberi kelonggaran oleh penguasa Banten. Dalam perkembangannya, VOC menghancurkan jayakarta dan membangun kota modern pertama Batavia. Di Batavia VOC juga mendirikan benteng sebagai pertahanan, pusat kantor dagang, dan pemerintahan.
    Kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia di atas menandai era penjajahan bangsa Indonesia. Satu demi satu daerah di Indonesia dikuasai bangsa asing. Penjajahan telah menyebabkan penderitaan bangsa Indonesia.

Sumber: httpd://tinyurl.com/ya87gg32 
http://sejarahbudayanusantara.weebly.com/portugis.html 


Mohon maaf bila ada yang salah, apabila ada yg kurang silahkan tulis di kolom kommentar. Sekian dari adik nya memBts.

~See you next time guys

Latar belakang munculnya Nasionalisme Indonesia

Latar belakang munculnya nasionalisme Indonesia      Hi guys!!! Welcome to the Chimie blog "Learning History is more fun!!!&qu...